Sabtu, 23 Maret 2013

Kisah 2 cincin di jari kelingking tentara kuat Kopral Bagyo

Sabtu, 23 Maret 2013 / merdeka.com / Reporter: Muhammad Sholeh
 
Kisah 2 cincin di jari kelingking tentara kuat Kopral Bagyo
Kopral Subagyo, prajurit kuat tentara hebat

Setiap orang memiliki gaya dan ciri khas masing-masing. Begitu juga dengan tentara kuat Kopral Subagyo Lelono.

Saat aksi menunjukkan kekuatannya, Kopral langka asal Solo itu terbiasa mengenakan ikat kepala dan dua cincin yang menempel di jari kelingking. Satu dipakai di jari kelingking tangan kiri dan cincin satunya dipakai di kelingking tangan kanan.

Namun, diakui Kopral kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur ini, dua cincin yang selalu melekat di kedua cari tangannya itu bukan sebagai penambah kekuatan atau jompa-jampi.

"Ikat kepala dan dua cincin ini supaya orang penasaran aja. Lha wong ini enggak ada apa-apanya," ujar Kopral Bagyo sambil melepas cincinnya diberikan ke merdeka.com, Jakarta, Kamis (21/3).

Anggota Detasemen Polisi Militer IV/4 Solo ini mengaku jika dua cincin yang dia kenakan adalah pemberian orang.

Kopral Bagyo menceritakan, cincin yang dia kenakan di jari kelingking kiri dipakai sejak tahun 2002. Cincin yang diberi nama 'mutiara hitam' itu diberi orang yang ingin dianggap sebagai saudara.

"Mutiara hitam dikasih orang yang minta tanda tangan dan ingin diaku sebagai sedulur. Itu waktu di Maluku," cerita Kopral Bagyo.

"Sedangkan di tangan kanan namanya cincin GLG (glogok). Itu cincin dikasih orang yang meminta jasa pengamanan di Solo, cincin glogok namanya, hehehe," sambungnya dengan tertawa.

Kepada merdeka.com, Kopral Subagyo mengaku tak gentar jika harus beradu kekuatan dengan Limbad, untuk membuktikan siapa yang lebih hebat di antara keduanya. Jika hal itu dalam rangka menghibur masyarakat. Namun adu kekuatan tersebut bukan untuk pamer kesaktian.

"Saya tidak punya ilmu apapun, apalagi ilmu hitam. Setiap orang itu punya ciri khas. Tinggal kita bisa menggunakannya tidak. Kalau dibuat sembrono, orang malah tidak simpati," kata Kopral Bagyo.

Menurut Kopral berusia 51 tahun ini, antara dirinya dengan Limbad mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri. Tapi menurutnya, kelebihan itu bukan untuk dipamerkan.

"Saya ini hanya mengandalkan kekuatan fisik. Beda dengan Limbad, dia juga punya kekuatan yang tentu berbeda dengan saya," katanya.

Kopral Bagyo dikenal sebagai tentara kuat. Dia sanggup lari 24 jam. Dia kuat push up 21 jam 40 menit. Tidak cukup sampai di situ. Pernah, pada peringatan Hari TNI, 5 Oktober 2011, Subagyo melakukan aksi ekstrem di depan puluhan warga dan penarik becak di sekitar SD Marsudirini Solo. Dia minum minyak rem, mandi air cabai, dan mematikan api rokok dengan cara dikunyah.

1 komentar:

  1. Kopral Bagyo dikenal sebagai tentara kuat. Dia sanggup lari 24 jam. Dia kuat push up 21 jam 40 menit. Tidak cukup sampai di situ. Pernah, pada peringatan Hari TNI, 5 Oktober 2011, Subagyo melakukan aksi ekstrem di depan puluhan warga dan penarik becak di sekitar SD Marsudirini Solo. Dia minum minyak rem, mandi air cabai, dan mematikan api rokok dengan cara dikunyah.

    BalasHapus