Minggu, 29 Mei 2011

SAKIT GINJAL By Rosita S.Priyadi


SAKIT GINJAL

     Minggu, 29 Mei 2011 - PUSAKA LELUHUR - Sakit ginjal biasanya terjadi oleh karena adanya peradangan pada ginjal. Radang ginjal bisa terjadi disebabkan oleh karena terlalu banyak makan yang mengandung kadar garam tinggi, asin, minum minuman keras yang beralcohol tinggi, gemar atau suka sekali makan emping melinjo, makan pedas-pedas. Gejala atau tanda-tanda radang ginjal adalah; kaki dan pelupuk mata bengkak, buah pinggang terasa nyeri, badan sering demam, saat kencing air seninya sedikit dan berwarna keruh, bahkan terkadang sukar sekali keluarnya. Jika sudah begini napas menjadi sesak dan muntah-muntah. Apabila tidak segera berobat bisa mendatangkan kematian. 

        Bagi penderita sebaiknya berupaya keras untuk tidak mengkonsumsi makanan yang pedas-pedas, asin, minum kopi, minum alcohol seperti bir dan lain sebagainya. Adapun upaya pengobatan tradisionalnya adalah:

Daun Tapak Liman
•  Rebuslah daun Tapak Liman 1 genggam atau 4 batang, dimasak dengan 3 gelas air hingga tersisa setengahnya. Minum sehari 3 atau 4 kali, sekali minum, 1 gelas.
•  Minum air rebusan jagung muda beserta rambut dan kelobotnya, sekali gus dengan jagungnya. Ukuran minum air rebusan tidak terbatas.
•  Makan lalapan daun suruhan segar satu genggam. (Referensi: Resep Ramuan Tradisional - Gatot M.Sahid & MB.Rahimsyah AR) 

SAKIT GINJAL
     Sakit ginjal biasanya terjadi oleh karena adanya peradangan pada ginjal. Radang ginjal bisa terjadi disebabkan oleh karena terlalu banyak makan yang mengandung kadar garam tinggi, asin, minum minuman keras yang beralcohol tinggi, gemar atau suka sekali makan emping melinjo, makan pedas-pedas. Gejala atau tanda-tanda radang ginjal adalah; kaki dan pelupuk mata bengkak, buah pinggang terasa nyeri, badan sering demam, saat kencing air seninya sedikit dan berwarna keruh, bahkan terkadang sukar sekali keluarnya. Jika sudah begini napas menjadi sesak dan muntah-muntah. Apabila tidak segera berobat bisa mendatangkan kematian.
        Bagi penderita sebaiknya berupaya keras untuk tidak mengkonsumsi makanan yang pedas-pedas, asin, minum kopi, minum alcohol seperti bir dan lain sebagainya. Adapun upaya pengobatan tradisionalnya adalah:
  Daun Tapak Liman 1 genggam atau 4 batang, dimasak dengan 3 gelas air hingga tersisa setengahnya. Minum sehari 3 atau 4 kali, sekali minum, 1 gelas.
  Minum air rebusan jagung muda beserta rambut dan kelobotnya, sekali gus dengan jagungnya. Ukuran minum air rebusan tidak terbatas.
  Makan lalapan daun suruhan segar satu genggam.  

Minggu, 22 Mei 2011

SAKIT TENGGOROKAN (Laryngitis) by Rosita S.Priyadi


SAKIT TENGGOROKAN (Laryngitis)

Bawang Merah
Sabtu, 21 Mei 2011 - PUSAKA LELUHUR - Sakit tenggorokan biasanya disebabkan oleh adanya peradangan pada pangkal tenggorokan (larynk) yang menyebabkan batuk berkepanjangan sang penderita laryngitis. Laryngitis, bisa disebabkan karena adanya kuman flu yang menyerang batang tenggorokan (Trachea) yang ujungnya terdapat tekak atau Pharynk. Peradangan pada tekak atau pharynk inilah yang menimbulkan rasa sakit pada saat menelan makanan atau pada saat minum air. Rasanya di tenggorokan seperti ada benda yang mengganjal tersangkut dalam kerongkongan. Jika sudah demikian suarapun menjadi parau dan batuk-batuk berkepanjangan. Sebaiknya penderita Laryngitis jangan minum air es atau air dingin. Adapun upaya pengobatan secara tradisionalnya adalah:

• Minumlah rebusan air bawang merah dan gula aren. 5 buah bawang merah dirajang hingga lembut yang dicampur dengan 5 sendok makan gula aren, dan air satu gelas belimbing. Minumlah setiap  1 jam sekali.  
• Minumlah air rebusan daun berokan, rebusan daun mutiara, atau rebusan daun tapak liman basah atau kering. Bisa juga ketiga daun berokan, tapak liman dan rumput mutiara masing-masing segenggam tersebut dicampur, direbus jadi satu dengan 1 liter air sampai mendidih. Setelah hangat-hangat kuku baru diminum sehari 3x sebanyak 1 gelas. Boleh ditambah dengan gula pasir atau gula aren secukupnya agar terasa manis.  

Selamat mencoba! 

Senin, 16 Mei 2011

SAKIT KENCING By Rosita S.Priyadi


SAKIT KENCING By Rosita S.Priyadi

Daun Remujung
Senin, 16 Mei 2011 – Pusaka Leluhur - Sakit kencing salah satu penyakit yang banyak diderita orang. Bagi sang penderita,  penyakit ini sangat menjengkelkan. Adapun gejala yang dirasakan oleh penderita penyakit kencing adalah setiap saat rasanya selalu ingin buang air kecil, akan tetapi saat dikencingkan sukar sekali keluarnya, biasanya hanya sedikit, setetes, dan rasanya nyeri sekali.

Penyakit kencing bisa disebabkan karena adanya peradangan pada kandung kencing. Bisa juga karena penyakit “Ginjal” ataupun penyakit menular lain seperti “Sipilis” misalnya. Pada kandung kencing terasa sakit terutama pada saat buang air kecil. Bagi penderita sebaiknya lebih banyak beristirahat, banyak minum air hangat, dan pada bagian yang sakit dikompres dengan air hangat. Adapun upaya pengobatan secara tradisionalnya adalah sebagai berikut:


Daun Tapak Liman
Rumput Mutiara
  Minum rebusan daun “Remujung”(kumis kucing) dan daun Tapak liman kering secukupnya. Diminum sehari 3 kali setiap pagi, siang, dan sore hari. 


Daun Puring Merah
  Minum rebusan daun Rumput Mutiara kering atau basah basah sebanyak satu genggam, diminum setiap pagi dan sore sebanyak 1 gelas.  

  Minumlah rebusan daun “Puring” beserta akarnya kira-kira sebanyak 1 genggam besar yang direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih. Setelah hangat-hangat kuku baru diminum. Sekali minum 1 gelas belimbing. Agar rasanya manis boleh dicampur dengan gula arena tau madu.

Bagi penderita sakit kencing, selamat mencoba!!!

Minggu, 08 Mei 2011

AJI PENGASIHAN WIJAYAKUSUMA By Rosita S.Priyadi


AJI PENGASIHAN WIJAYAKUSUMA
By Rosita S.Priyadi

Minggu, 8 Mei 2011 - PUSAKA LELUHUR - Para raja-raja zaman dahulu pada umumnya beristri banyak yang dikenal dengan nama “Selir” sang raja, oleh karena itu di dalam melayani para selir ini sang raja harus bertubuh sehat dan perkasa. Keperkasaan para raja ini selain dipelihara dengan minum ramuan tradisional penjaga kesehatan, juga dibantu dengan mantra aji pengasihan, salah satunya adalah “Aji Pengasihan Wijayakusuma” yang mampu memikat dan meluluhkan hati wanita.  Berikut adalah mantra Aji Pengasihan Wijayakusuma:

Salallahu ’alaihi wassalam
Ajiku aji Wijayakusuma
Sajodho manggon ing mripat
Mripat kiwo lan mripat tengen

Bagi anda yang berkeinginan memiliki Aji Pengasinga Wijayakusuma harus menjalani persyaratan berikut:

   Melakukan puasa mutih selama 7 hari 7 malam
   Melakukan puasa Pati geni selama 2 malam
   Melakukan puasa Ngebleng selama 2 hari 2 malam

Setelah anda selesai melakukan puasa mutih, pati geni, dan ngebleng, anda harus membaca dan merapal mantra aji pengasihan Wijayakusuma sebanyak 3 kali sambil menahan nafas. Jika sudah merapal mantranya, pandanglah atau tataplah wajah wanita yang anda sukai. ( Referensi: Ki Wongso Pandji Indrajit )

Sabtu, 07 Mei 2011

PENGASIHAN UNTUK MENYATUKAN KEMBALI HUBUNGAN YANG RETAK By Rosita S.Priyadi


PENGASIHAN UNTUK MENYATUKAN KEMBALI HUBUNGAN YANG RETAK By Rosita S.Priyadi

Jumat, 6 Mei 2011 – Pusaka Leluhur - Di dalam dunia kasmaran ( berpacaran ) yang dialami para remaja, biasanya tidak selamanya berjalan mulus.  Pertengkaran kecil bisa saja menjadi besar dan hubungan kasih anda menjadi retak. Hal ini oleh karena sang pacar sudah tidak lagi mempercayai anda karena kesalahan anda. 

Untuk menyatukan kembali hubungan yang sudah retak, para leluhur telah mewariskan kepada kita berupa mantra-mantra pengasihan. Akan tetapi untuk mendapatkan mantra tersebut harus melalui sejumlah laku yang harus dijalani dengan penuh keyakinan dan selalu memohon kepada Tuhan yaitu:

• Melakukan puasa Senin Kamis selama 7 hari.
• Melakukan puasa mutih selama 4 hari
• Melakukan puasa pati geni semalaman sambil menatap ke arah bintang-bintang.
Ketika anda menatap ke arah bintang-bintang, bacalah mantra pengasihan berikut:

Hong, oh lintang-lintang wengi
Rembulan konen nyumilikaake mego
Nyumilikaake cahyane
Kang gumilang
Cumlorot ing ranjangku
Tumuju ing badanipun…(sebut nama orang yang anda kasihi)
Atine ojo nganti biso anteng
Sadurunge moro menyang sliraku
La ilaha illallah

Rosita S.Priyadi di Lido-Bogor