Sabtu, 04 Juli 2015

DUA BUAH PUISI KEJAWEN KARYA KI SLAMET 42

Image: "Syekh Siti Jelar" ( Digambar oleh Ki Slamet 42 )
Syeh Siti Jenar

“AJARANMU ITU SESAT DAN KELIRU”
Karya : Ki Slamet 42

Mengapa kau merasa pandanganmu benar Siti Jenar?
Bahwa  kehidupan manusia di alam dunia marcapada
Sesungguhnya adalah hidup berada di alam kematian
Yang terdiri atas kehidupan  di syurga dan di neraka
Sebagaimana dasar acuan pikirmu, dalil Samarkandi:
“Amal mayit  pikruhi  fayatiju  kabilihu” yang berarti,
Sesungguhnya orang mati,  menemukan jiwa raganya
Dan,  akan memperoleh  pahala  syurga serta neraka
Dalam bentuk rasa suka bahagia, dan rasa duka lara
Yang dijalaninya di alam kematian, kehidupan dunia

Dalam pandanganmu hidup yang masih ada akhirnya
Seperti hidup di alam marcapada ini,  sesungguhnya
Bukan kehidupan melainkan kematian,  oleh  karena
Setiap yang hidup berakhir dengan mati adalah fana
Hidup itu  abadi,  ia selalu ada dan tak ada akhirnya
Hingga ke empat muridmu yang pandai  berprabawa
Ki Bisono Ki Danabaya Ki Canthula, Ki Pringgabaya
Yang cerdas, pintar, dan pandai itu berpikiran sama
Bahwa, dunia ini  adalah  alam kematian  yang hanya
Banyak berisi keburukan, kesialan, nestapa, samsara

Menurut pandangan pikirmu dalam alam dunia fana
Yang adalah alam kematian,  manusia  dipenuhi dosa
Siang dan malam bergumul dengan panas api neraka
Tidur berselimutkan rasa sehat dan sakit perih luka
Siang bergumul dengan rasa lelah, lapar dan dahaga
Lain halnya apabila ‘lah bebas lepas dari alam dunia
Dari alam kematian,  manusia akan hidup sempurna
Menuju ke alam kelanggengan hidup kekal dan baqa
Yang tak ada pagi, siang, sore,  atau malam hari tiba
Kehidupan yang sebenarnya tidak ada awal akhirnya

Akibat pengaruh ajaran sesatmu bersama muridmu
Banyak  yang mengulah ngelmu  dengan berperilaku
Berbuat onar, bermabuk-mabukan,  membunuh  keji
Berbuat teror di sana sini bahkan sampai bunuh diri
Yang dipengaruh  ajaran religi sesat agar cepat mati
Untuk segera menuju ke alam kehidupan yang sejati
Hidup sebenar-benarnya hidup di alam lestari abadi
Yang tak lagi mengenal  duka nestapa,  lara samsara
Yang dipenuhi gelimang nikmatnya rasa  swargaloka
Menyatu di dalam Zat Rab Maha Kekal Maha Baqa  

Kamis, 03 Juli 2015 – 12:08 WIB
Ki Slamet 42 di Kp. Pangarakan, Bogor


“HENING CIPTA PIJAKAN ROHANI JIWA”
Karya: Ki Slamet 42

Samadi adalah hening cipta tuk mencari sasmita
Perihal warta batin di masa lampau dan di muka
Untuk dijadikan kuatnya dasar pijak rohani jiwa
Dalam hadapi bermacam godaan alam mayapada
Dimana kemewahan harta adalah derajat utama

Tetapi manusia acapkali seringlah lupa dan alpa
Sangat gandrung bahkan menjadi linglung harta
Melakukan kekutug, sesaji dan membakar dupa
Memohon kepada para lelembut dan roh Tetua
Agar ajeg terjaga segala derajat kewahan dunia

Berkasak-kusuk di belakang menusuk cari muka
Pandai bersilat lidah, dan berlembut tutur kata
Berkumat-kamit mantrai aji mumpung jala sutra
Agar semua tak berkutik tak bisa buat apa-apa
Terbelenggu dalam kelemahan atas pengaruhnya

Padahal hidup di alam maya hanyalah sementara
Segala harta, kemewahan, dan jabatan kan sirna
Yang hanya nikmat di awalnya, samsara akhirnya
Maka janganlah berbangga dan berbusung dada
Pabila Tuhan murka yang kau miliki sirna semua

Maka bersamadilah berhening cipta cari sasmita
Renungkan segala perilaku lampau  nan angkara
Untuk melangkah ke depan dalam putihnya jiwa
Terejawantah di  dalam tingkah polah laku raga
Yang selalu akan memancar di mana saja berada 

Bumi Pangarakan, Bogor
Rabu, 17 Juni 2015 – WIB