SABTU, 7 APRIL 2012 - SITA BLOG - Diceritakanlah
ketika Dewa Agni yang menyamar sebagai
brahmana meminta bantuan kepada Sri Kresna dan Arjuna yang pada saat itu sedang
asyik mengobrol sambil menikmati indahnya panorama alam di tepian sungai
Yamuna. Adapun bantuan yang diinginkan oleh Dewa Agni kepada Sri Kresna dan
Arjuna adalah membakar hutan Kandawa yang dilindungi oleh Batara Indra. Karena
menurut petunjuk yang diperolehnya setelah bersamadi memohon petunjuk pada
Hyang Brahma, bahwa yang bisa menolong Dewa Agni untuk membakar hutan Kandawa
untuk mencari sejenis tumbuh-tumbuhan bernama “Latamausadi” yang terdapat di hutan tersebut, adalah Narayana dan
Nara yang telah menjelma kepada Sri Kresna dan Arjuna.
“Wahai
sang Nara dan Narayana yang sakti mandraguna, terus terang saya sangat
membutuhkan pertolongan tuan-tuan untuk mendapatkan Latamausadi di hutan
Kandawa, oleh karena menurut petunjuk Sang Batara Brahma, hanya tuan berdualah
yang sanggup membantu saya untuk membakar hutan Kandawa yang dilindungi oleh
Batara Indra itu!” Pinta Batara Agni kepada Arjuna dan Sri Kresna.
Mendengar
penuturan yang penuh harap dari Dewa Agni, akhirnya Arjuna dan Sri Kresna
mengabulkan permintaan Dewa Agni. Tak lama kemudian, dengan bantuan dan
perlindungan dari Arjuna dan Sri Kresna, Dewa Agni membakar hutan Kandawa
sampai luluh lantak, habis terbakar semua dalam waktu tidak lebih dari satu
setengah bulan. Menurut cerita hanya tersisa enam penghuni hutan yang selamat
dari amukan dan kesaktian senjata Arjuna dan Sri Kresna mereka adalahdi,
raksasa Maya, Aswasena, dan empat ekor burung Sarngaka.
“Wahai
tuan-tuan sang Nara dan Narayana yang sakti mandraguna, tuan-tuan telah banyak
menolong saya, berbuat sesuatu untuk membantu saya mendapatkan Latamausadi.
Tanpa bantuan tuan-tuan berdua tentu saya tak bisa membakar hutan Kandawa yang
sedemikian luas, dan tidak mungkin berhasil mendapatkan Latamausadi, oleh
karena itu mintalah kepadaku, apa saja yang tuan-tuan inginkan sebagai balas
budi saya kepada tuan-tuan?!” kata Dewa Agni kepada Arjuna dan Sri
Kresna dengan sungguh-sungguh.
“Baiklah!
Arjuna Menjawab, “Jika
demikian, berikanlah kepada kami berdua semua senjata sakti yang dimiliki
Batara Indra!” Dewa Agni menyanggupi dan mengabulkan
permintaan Arjuna sambil berkata,
“Kalian berdua adalah harimau di antara
manusia. Ke mana saja kalian pergi, kalian akan seperti harimau!” Dewa Agni pun menghilang dari
pandangan Arjuna dan Sri Kresna.
Selanjutnya
Arjuna dan Sri Kresna melanjutkan perjalanannya, hanya raksasa Maya yang
diajaknya serta menemani pengembaraannya. Ketika sampai di tepi sungai Yamuna
yang elok nan permai itu, mereka beristirahat untuk melepaskan lelah. Pada saat
itu raksasa Maya sambil membungkuk berkata kepada Arjuna,
“Tuanku
Arjuna, karena tuan telah menyelamatkan hamba dari panasnya amukan api di hutan
Kandawa, maka katalah kepada hamba, apa yang tuan inginkan dari hamba?”
“Sudahlah,
Maya! Jangan kamu pikirkan itu, sekarang kamu bebas untuk pergi sesuka hatimu,
akan tetapi ingatlah! Kamu harus bersikap baik dan ramah kepada semua orang”. Jawab Arjuna kepada raksasa Maya.
“Tuanku
Arjuna, katakanlah sekali lagi! Apa yang tuan inginkan dari hamba, terus terang
hamba ini orang yang ahli dalam hal bangunan”. Desak raksasa Maya kepada
Arjuna.
“Maya,
terus terang aku sama sekali tidak mengharapkan balas budi apapun darimu.
Perkataanmu bahwa aku telah menyelamatkanmu, itu sudahlah cukup. Akan tetapi
jika engkau mendesak tentu aku tidak akan menolak, sekarang tanyakanlah kepada
kanda Sri Kresna!” Arjuna mengulangi pernyataanya kepada raksasa Maya.
Mendengar
ini Sri Kresna tak menyia-nyiakan kesempatan ini, segera ia menghampiri raksasa
Maya kemudian berkata sambil berbisik di telinga Maya,
“Bagunlah
sebuah istana yang megah dan indah di Indraprasta ini, yang kemegahannya dan
keindahannya tidak ada yang menyamai dan di seantero muka bumi ini”.
Raksasa Maya
yang memang ahli dalam membuat bangunan, dengan segala kesaktiannya segera
membangun sebuah istana yang indah dan megah di Indraprasta. Dalam waktu satu
tahun dua bulan, di Indraprasta telah berdiri sebuah istana kerajaan yang
begitu indah dan megah yang keindahan dan kemegahannya tidak ada yang menyamai
bahkan tidak kalah keindahannya dengan istana para dewa-dewa sekalipun. Untuk
merayakan upacara penyerahan istana kerajaan Indraprasta, Sri Kresna
menyarankan kepada ke Lima Pandawa agar terlebih
dahulu menaklukkan kerajaan-kerajaan yang dahulunya acapkali jenindas dan
menjajah negeri-negeri lain yang berada di sekitar Indraprasta. Ke lima tokoh
Pandawa menerima saran Sri Kresna, maka merekapun saling berbagi tugas,
-
Yudistira
menjadi raja di Indraprasta
-
Bima
menaklukkan negeri-negeri yang berada di sebelah Timur,
-
Arjuna
menanklukkan negeri-negeri yang berada di sebelah Utara
-
Nakula
menaklukka negeri-negeri yang berada di sebelah Barat
-
Sadewa
menaklukkan negeri-negeri yang berada di sebelah Selatan
Setelah berhasil menaklukkan negeri-negeri yang berada di daerah sekitar
Indraprasta, ke lima tokoh Pandawa bersama Sri Kresna mengadakan upacara
syukuran dan selamatan untuk memuliakan kraton Indraprasta dengan rajanya yaitu
Yudistira putera tertua dari Pandawa Lima. Banyak dari para raja-raja sekitar
yang hadir pada perayaan upacara berdirinya kerajaan Indraprasta yang indah dan
megah tersebut, tek terkecuali raja dari para Kurawa negeri Astina, Prabu
Duryudana dan patih Sangkuni. Mereka rata-rata semuanya berdecak kagum akan
keindahan dan kemegahan Indraprasta.
Sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar