“AJARANMU ITU SESAT DAN
KELIRU”
Karya : Ki Slamet 42
Mengapa
kau merasa pandanganmu benar Siti Jenar?
Bahwa kehidupan manusia di alam dunia marcapada
Sesungguhnya
adalah hidup berada di alam kematian
Yang
terdiri atas kehidupan di syurga dan di neraka
Sebagaimana
dasar acuan pikirmu, dalil Samarkandi:
“Amal mayit pikruhi fayatiju kabilihu” yang berarti,
Sesungguhnya
orang mati, menemukan jiwa raganya
Dan, akan memperoleh pahala
syurga serta neraka
Dalam
bentuk rasa suka bahagia, dan rasa duka lara
Yang
dijalaninya di alam kematian, kehidupan dunia
Dalam
pandanganmu hidup yang masih ada akhirnya
Seperti
hidup di alam marcapada ini,
sesungguhnya
Bukan
kehidupan melainkan kematian, oleh karena
Setiap
yang hidup berakhir dengan mati adalah fana
Hidup
itu abadi, ia selalu ada dan tak ada akhirnya
Hingga
ke empat muridmu yang pandai berprabawa
Ki
Bisono Ki Danabaya Ki Canthula, Ki Pringgabaya
Yang
cerdas, pintar, dan pandai itu berpikiran sama
Bahwa,
dunia ini adalah alam kematian
yang hanya
Banyak
berisi keburukan, kesialan, nestapa, samsara
Menurut
pandangan pikirmu dalam alam dunia fana
Yang
adalah alam kematian, manusia dipenuhi dosa
Siang
dan malam bergumul dengan panas api neraka
Tidur
berselimutkan rasa sehat dan sakit perih luka
Siang
bergumul dengan rasa lelah, lapar dan dahaga
Lain
halnya apabila ‘lah bebas lepas dari alam dunia
Dari
alam kematian, manusia akan hidup
sempurna
Menuju
ke alam kelanggengan hidup kekal dan baqa
Yang
tak ada pagi, siang, sore, atau malam
hari tiba
Kehidupan
yang sebenarnya tidak ada awal akhirnya
Akibat
pengaruh ajaran sesatmu bersama muridmu
Banyak yang mengulah ngelmu dengan berperilaku
Berbuat
onar, bermabuk-mabukan, membunuh keji
Berbuat
teror di sana sini bahkan sampai bunuh diri
Yang
dipengaruh ajaran religi sesat agar cepat
mati
Untuk
segera menuju ke alam kehidupan yang sejati
Hidup
sebenar-benarnya hidup di alam lestari abadi
Yang
tak lagi mengenal duka nestapa, lara samsara
Yang
dipenuhi gelimang nikmatnya rasa
swargaloka
Menyatu
di dalam Zat Rab Maha Kekal Maha Baqa
Kamis, 03 Juli 2015 – 12:08 WIB
Ki Slamet 42 di Kp. Pangarakan, Bogor
“HENING CIPTA PIJAKAN ROHANI
JIWA”
Karya: Ki Slamet 42
Samadi
adalah hening cipta tuk mencari sasmita
Perihal
warta batin di masa lampau dan di muka
Untuk
dijadikan kuatnya dasar pijak rohani jiwa
Dalam
hadapi bermacam godaan alam mayapada
Dimana
kemewahan harta adalah derajat utama
Tetapi
manusia acapkali seringlah lupa dan alpa
Sangat
gandrung bahkan menjadi linglung harta
Melakukan
kekutug, sesaji dan membakar dupa
Memohon
kepada para lelembut dan roh Tetua
Agar
ajeg terjaga segala derajat kewahan dunia
Berkasak-kusuk
di belakang menusuk cari muka
Pandai
bersilat lidah, dan berlembut tutur kata
Berkumat-kamit
mantrai aji mumpung jala sutra
Agar
semua tak berkutik tak bisa buat apa-apa
Terbelenggu
dalam kelemahan atas pengaruhnya
Padahal
hidup di alam maya hanyalah sementara
Segala
harta, kemewahan, dan jabatan kan sirna
Yang
hanya nikmat di awalnya, samsara akhirnya
Maka
janganlah berbangga dan berbusung dada
Pabila
Tuhan murka yang kau miliki sirna semua
Maka
bersamadilah berhening cipta cari sasmita
Renungkan
segala perilaku lampau nan angkara
Untuk
melangkah ke depan dalam putihnya jiwa
Terejawantah
di dalam tingkah polah laku raga
Yang
selalu akan memancar di mana saja berada
Bumi Pangarakan, Bogor
Rabu, 17 Juni 2015 – WIB