Minggu, 11 September 2011

“SALAM SEROJA MELATI JINGGA ( "Padepokan Tajul Muluk" Kahuripan - Madiun) (PADEPOKAN TAJUL MULUK)

“SALAM SEROJA MELATI JINGGA” Ki Sukarwo ( Padepokan Tajul Muluk Kahuripan Madiun )

"Salam Seroja Melati Jingga"
Salam Seroja Bung Karno
RABU, 7 SEPTEMBER 2011 - KITA SEMUA WAYANG – Merdeka! Salam Seroja Melati Jingga dari kami, Padepokan Tajul Muluk Kahuripan Madiun, barisan garda bangsa yang sekaligus patriot nasionalis dan penerus cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Mari kita lakukan bersama tentang konsep berbagi kasih kepada sesama kita, keluarga tak mampu, untuk melaksanakan fitroh 2,5 kg beras yang diberikan pada setiap hari Jumat kepada setiap pengurus RT atau Ketua RT yang kemudian dicatat di buku Kas RT yang penggunaannya untuk keluarga tak mampu di lingkungan RT setempat.

Ini merupakan Pembukaan Amanat Merah Putih. Pelaksanaan AMPERA ( Amanat Penderitaan Rakyat ) dari Bung Karno tentang konsep “one get for all” satu untuk semua sebagai salah satu alternative untuk menyelesaikan masalah bangsa yang demikian kompleks di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terutama kemiskinan dan kelaparan.
 
* Inilah jalan menuju Masyarakat Adil, Makmur, dan Sejahtera, berdasarkan   Pancasila.

* Inilah jalan menuju terwujudnya Indonesia Raya

* Inilah jalan menuju Indonesia menjadi Mecusuar Dunia.

Ini merupakan pesan dan amanat dari "GARUDA KENCANA SAKTI PANEMBAHAN RAJA MAYA BUNG KARNO KI SUKARWO SURYA NEGARA JAGUL ALAM SUNAN POJOK PANGERAN SEDAH SOSROBAHU" kepada setiap pemimpin diseluruh tataran bangsa dan Negara di seluruh Nusantara. "Sopo menungso sing gelem manut mareng Ingsun, wis ora usah nyawang paugeran. Liyan kabeh wis tumoto bakal ndadek ake mulyo ning jagad". ( Slamet Priyadi di Lido - Bogor )

Kamis, 08 September 2011

"KITA SEMUA WAYANG": "KITA SEMUA ADALAH WAYANG" By Ki Sukarwo Padepokan Tajul Muluk Kahuripan - Madiun

"KITA SEMUA ADALAH WAYANG" By Ki Sukarwo ( Padepokan Tajul Muluk Kahuripan - Madiun ) 

KAMIS, 8 SEPTEMBER - KITA SEMUA WAYANG: Kata "Kita Semua adalah Wayang" menurut Ki Sukarwo dari Padepokan Tajul Muluk Kahuripan Madiun, "itu sama artinya dengan Ra, Ga, Ra, Ma, yang berarti sudah tiba saatnya tatanan tuntutan Raga Rama menjadi acuan era baru dalam jagad anyar ginelar ini".

Dinyatakan pula, "Sudah saatnya pula Sila pertama dari Pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha Esa Maujud di dalam prilaku berbangsa dan bernegara di Negeri Jawadwipa bumi Nusantara Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) ini".

Lebih lanjut Ki Sukarwo menjelaskan, "Berketuhanan Yang Maha Esa pada manusia tidak sama artinya dengan manusia beragama. Manusia Berketuhanan Yang Maha Esa adalah manusia yang meyakini, bahwa Tuhan Yang Maha Esa itu ada di dalam jiwa dan raganya, dan selalu bersamanya di mana saja dia berada, sampai kapanpun, sampai ajal menjemputnya. Sehingga dengan demikian segala sikap, tutur kata, dan prilakunya memancarkan sifat-sifat Tuhan yang dapat memberikan cahaya kehidupan bagi manusia.

Adapun manusia beragama adalah manusia yang masih mencari keberadaan Tuhan. Dalam referensi Islam disebut "Meniti Thoriqah". ( Denmas Priyadi di Lido - Bogor )

Rabu, 07 September 2011

"KITA SEMUA WAYANG": “SALAM SEROJA” ( Padepokan Tajul Muluk Kahuripan Madiun )

“SALAM SEROJA” ( Padepokan Tajul Muluk Kahuripan Madiun )

RABU, 7 SEPTEMBER 2011 - KITA SEMUA WAYANG – Merdeka! Salam Seroja Melati Jingga dari kami, Padepokan Tajul Muluk Kahuripan Madiun. Mari kita lakukan bersama tentang konsep berbagi kasih kepada sesama kita, keluarga tak mampu, untuk melaksanakan fitroh 2,5 kg beras yang diberikan pada setiap hari Jumat kepada setiap pengurus RT atau Ketua RT yang kemudian dicatat di buku Kas RT yang penggunaannya untuk keluarga tak mampu di lingkungan RT setempat.

Ini merupakan Pembukaan Amanat Merah Putih. Pelaksanaan AMPERA ( Amanat Penderitaan Rakyat ) dari Bung Karno tentang konsep “one get for all” satu untuk semua sebagai salah satu alternative untuk menyelesaikan masalah bangsa yang demikian kompleks di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)terutama kemiskinan dan kelaparan.

Inilah jalan menuju Masyarakat Adil, Makmur, dan Sejahtera, berdasarkan Pancasila.
Inilah jalan menuju terwujudnya Indonesia Raya
Inilah jalan menuju Indonesia menjadi Mecusuar Dunia.

Ini merupakan pesan dari Panembahan Raja Maya Garuda Kencana Sakti “BUNG KARNO” KI SUKARWO SURYA NEGARA JAGUL ALAM SUNAN POJOK PANGERAN SEDAH SOSROBAHU kepada setiap pemimpin diseluruh tataran bangsa dan Negara di seluruh Nusantara.
( Posted by Slamet Priyadi di Lido - Bogor )